Dalam upaya mempertajam keterampilan peserta didik dalam berkolaborasi dan berkomunikasi, SMA Negeri Jatinangor merespon permintaan dan tantangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk berpartisipasi dalam pemecahan rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) “Festival Mustikarasa Dari Jawa Barat untuk Nusantara” sebagai ikhtiar mendokumentasikan dan menyelamatkan kekayaan warisan makanan dan minuman Indonesia yang beragam, melestarikan seluruh aset budaya diantaranya keberagaman kuliner resep asli Indonesia dan memperingati hari Ibu pada tanggal 22 Desember 2021.
Sesuai visi SMA Negeri Jatinangor, “Mewujudkan Sekolah Berkarakter Pembelajar yang Religius, Berprestasi, dan Berwawasan Lingkungan”, maka SMA Negeri Jatinangor menilai bahwa kegiatan pemecahan rekor MURI Mustikarasa ini sejalan dengan visi sekolah. Kegiatan tersebut menjadi wahana dalam mempertajam karakter pembelajar peserta didik. Kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi dan berkreasi dapat diwadahi dalam kegiatan tersebut. Selain itu, memperkenalkan resep masakan nusantara yang diantaranya menjadi makanan favorit Presiden Soekarno menjadi bagian dalam wawasan lingkungan yang perlu dikuasai oleh peserta didik. Disamping itu, kegiatan ini menjadi tantangan baru peserta didik dalam mengharumkan Jawa Barat.
Agar kegiatan ini tidak hanya sekadar merespon tantangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun menjadi satu kegiatan rutin setelah peserta didik melaksanakan kegiatan penilaian akhir semester, maka SMA Negeri Jatinangor memodifikasi kegiatan tersebut dengan judul besar “Nusantara Food Festival” dalam rangka memecahkan rekor MURI Mustikarasa. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahan (PKWU) yang dilaksanakan oleh peserta didik kelas 12. Hasil kegiatan ini dapat menjadi salah satu penilaian portofolio, unjuk kerja dan yang sejenisnya yang dapat digunakan sebagai salah satu komponen penilaian ujian sekolah.
Acara Mustikarasa yang digelar Rabu, 8 Desember 2021 dibuka oleh Plt Kepala SMA Negeri Jatinangor, Drs. Chaeruddin Saleh dihadiri oleh komite sekolah, tokoh masyarakat, dewan guru dan seluruh peserta kelas 12. Siswa kelas 12 mengambil tempat yang telah disediakan dan mulai memasak sesuai dengan resep masakan yang telah ditentukan. Mustikarasa sendiri merupakan kumpulan resep masakan tradisional yang digemari oleh Presiden pertama Ir. Soekarno. Peserta didik secara berkolaborasi memasak dengan cermat dan antusias. Hasil masakan tersebut dinilai oleh dewan guru dan dibantu oleh mahasiswa PPL UIN Sunan Gunung Djati. Setelah masakan ini dinilai, sebagian masakan diberikan kepada masyarakat sekitar.
Pada kegiatan ini ditampilkan pula kesenian khas Sumedang, yaitu Jentreng dari Kecamatan Rancakalong, mengiringi peserta memasak. Menurut ketua pelaksana kegiatan Nasional Food Festival, Dr. Denny Kodrat, M.Pd, bahwa selain acara ini merupakan upaya SMA Negeri Jatinangor menyukseskan program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk memecahkan rekor Muri, juga sebagai wahana resfreshing peserta didik setelah satu pekan mereka melaksanakan Penilaian Akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022. “Kegiatan ini sangat baik untuk mempererat para siswa setelah mereka melakukan kegiatan PAS secara online dan tentunya mereka hampir dua tahun tidak bertemu dengan rekan-rekan satu kelasnya. Jadi ini sebagai kegiatan memotivasi mereka, apalagi beberapa bulan ke depan mereka akan lulus meninggalkan almamater tercinta ini.” Disinggung kegiatan ini dilaksanakan dalam suasana pandemik Covid 19, ketua pelaksana yang juga Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum menegaskan, “Kami menjamin kegiatan ini memenuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Kami mewajibkan seluruh sivitas mengenakan masker dan menjaga jarak selama kegiatan berlangsung. Yang hadir di sini Insyaallah mereka yang sehat wal’afiat” pungkasnya. Sukses SMA Negeri Jatinangor!
